Dalam penelitian ini dikaji efektivitas penerapan model untuk menumbuhkan keterampilan prosessains. Penelitian didisain dalam bentuk tindakan kelas dengan mengambil pokok bahasan fluida dan dilaksanakan dalam tigasiklus. Data penelitian diperoleh melalui teknik tes mengikuti desain pre tes-pos tes serta teknik non tes. Teknik tes dilaksanakandalam bentuk tes awal, tes akhir dan lembar kerja siswa. Teknik non tes dilaksanakan melalui pengamatan dengan menggunakanlembar observasi. Data penelitian diolah menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yangditerapkan dapat menumbuhkan keterampilan proses sains sekaligus dapat meningkatkan kemampuan kognitif serta melatihsikap ilmiah siswa.
Sesuai dengan kurikulum 2004, salah satu standarkompetensi yang dikembangkan pada mata pelajaransains di SD, fisika di SMP dan SMA adalah kemampuanmelakukan kerja ilmiah. Kemampuan itu dapatdikembangkan melalui pengalaman langsung () dengan melakukan penyelidikan atau percobaansains. Penyelidikan atau percobaan dapat melatih siswauntuk memperoleh keterampilan proses sains (Riess,2000).Mata pelajaran Fisika di SMA dikembangkandengan tujuan untuk mengembangkan observasi daneksperimentasi (Depdiknas, 2002). Hal ini didasari olehtujuan pembelajaran sains, yakni mengamati,memahami dan memanfaatkan gejala-gejala alam yangmelibatkan materi (zat) dan energi. Kemampuanobservasi dan eksperimentasi ini lebih ditekankan padamelatih kemampuan berpikir eksperimental yangmencakup tata laksana percobaan dengan mengenalperalatan yang digunakan dalam pengukuran baik dilaboratorium maupun di luar laboratorium. Matapelajaran fisika yang disampaikan melalui prosespenyelidikan ilmiah, dapat melatih dan mengembangkanketerampilan proses sains siswa.
0 comments:
Post a Comment