7 Fenomena Sains yang Dijelaskan dalam Al Quran
Seiring ilmu pengetahuan kian berkembang, semakin banyak fakta sains di dalam Al Quran terbukti. Fenomena-fenomena alam yang terjadi tertulis di dalam Al Quran.
Isi
Al Quran tak hanya berisi tata cara ibadah dan Ketuhanan, melainkan
terkandung banyak ilmu dan hikmah di dalamnya yang hingga kini belum
seluruhnya terungkap.
Hal ini menunjukkan Al Quran bukan karangan manusia, melainkan firman
Allah yang kebenarannya tak diragukan. Dirangkum dari sejumlah sumber,
Selasa (20/4/2021) berikut di antaranya 7 fenomena sains yang tercantum
dalam Al Quran.
1. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu
Di dalam Al Quran
telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di
antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang
menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.
Menurut
para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera
Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda,
dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya. Fenomena
bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran 14 abad silam dalam
surah Ar-Rahman ayat 19-20.
"Dia membiarkan dua lautan
mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang
tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)
2. Api di dasar laut
Seorang
ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang
ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut.
Mereka
meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami.
Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik
yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan
dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.
"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)
3. Garis edar tata surya
Tata
surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang
kita pijak hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain
Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari
bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di
dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.
"Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS.
Al-Anbiya: 33)
4. Ledakan raksasa (Big Bang)
Big Bang diyakini sebagai
peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini
didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan
alam semesta.
Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas
dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang.
Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)
5. Terbentuknya air hujan
Jauh
sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air
hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang
sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.
"Allah,
Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari
celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya
yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya
sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah
berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)
6. Sungai di dasar laut
Ilmuwan
asal Prancis Jacques Yves Cousteau menemukan fenomena sungai di dasar
laut. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida,
karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air
tawar. Selain itu, sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan fenomena ini.
"Dan
Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang
satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya
dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)
7. Sidik jari manusia
Sebelum
ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari
sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia
diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan mereka
yang terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.
Penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt akhirnya membuat
sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Kesempurnaan
jari manusia ini dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.
"Apakah
manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3)
Masih
begitu banyak fakta sains dan pengetahuan yang bahkan jarang kita
ketahui sudah tercantum dan dijelaskan di dalam Al Quran. Selalu ada
pengetahuan baru yang dapat diambil darinya.