.

Sains dibentuk oleh pengetahuan. Kebijaksanaan dibentuk oleh kehidupan

@arie_science - Belajar menyenangkan hasil memuaskan

Sains hari ini adalah teknologi di masa depan

@arie_science - Belajar menyenangkan hasil memuaskan

Sains adalah apa yang kita tahu. Filsafat adalah apa yang kita tidak tahu

@arie_science - Belajar menyenangkan hasil memuaskan

Seluruh sains tidak lebih dari penyempurnaan pemikiran sehari-hari

@arie_science - Belajar menyenangkan hasil memuaskan

Setiap sains dimulai sebagai filsafat dan berakhir sebagai seni

@arie_science - Belajar menyenangkan hasil memuaskan

Thursday, April 22, 2021

Peningkatan Keterampilan Proses Sains dengan PBI


Dalam penelitian ini dikaji efektivitas penerapan model untuk menumbuhkan keterampilan prosessains. Penelitian didisain dalam bentuk tindakan kelas dengan mengambil pokok bahasan fluida dan dilaksanakan dalam tigasiklus. Data penelitian diperoleh melalui teknik tes mengikuti desain pre tes-pos tes serta teknik non tes. Teknik tes dilaksanakandalam bentuk tes awal, tes akhir dan lembar kerja siswa. Teknik non tes dilaksanakan melalui pengamatan dengan menggunakanlembar observasi. Data penelitian diolah menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yangditerapkan dapat menumbuhkan keterampilan proses sains sekaligus dapat meningkatkan kemampuan kognitif serta melatihsikap ilmiah siswa.

Sesuai dengan kurikulum 2004, salah satu standarkompetensi yang dikembangkan pada mata pelajaransains di SD, fisika di SMP dan SMA adalah kemampuanmelakukan kerja ilmiah. Kemampuan itu dapatdikembangkan melalui pengalaman langsung () dengan melakukan penyelidikan atau percobaansains. Penyelidikan atau percobaan dapat melatih siswauntuk memperoleh keterampilan proses sains (Riess,2000).Mata pelajaran Fisika di SMA dikembangkandengan tujuan untuk mengembangkan observasi daneksperimentasi (Depdiknas, 2002). Hal ini didasari olehtujuan pembelajaran sains, yakni mengamati,memahami dan memanfaatkan gejala-gejala alam yangmelibatkan materi (zat) dan energi. Kemampuanobservasi dan eksperimentasi ini lebih ditekankan padamelatih kemampuan berpikir eksperimental yangmencakup tata laksana percobaan dengan mengenalperalatan yang digunakan dalam pengukuran baik dilaboratorium maupun di luar laboratorium. Matapelajaran fisika yang disampaikan melalui prosespenyelidikan ilmiah, dapat melatih dan mengembangkanketerampilan proses sains siswa.  

Download Full Page 

7 Fenomena Sains yang Dijelaskan dalam Al Quran

 7 Fenomena Sains yang Dijelaskan dalam Al Quran

 


 

Seiring ilmu pengetahuan kian berkembang, semakin banyak fakta sains di dalam Al Quran terbukti. Fenomena-fenomena alam yang terjadi tertulis di dalam Al Quran.

Isi Al Quran tak hanya berisi tata cara ibadah dan Ketuhanan, melainkan terkandung banyak ilmu dan hikmah di dalamnya yang hingga kini belum seluruhnya terungkap.

Hal ini menunjukkan Al Quran bukan karangan manusia, melainkan firman Allah yang kebenarannya tak diragukan. Dirangkum dari sejumlah sumber, Selasa (20/4/2021) berikut di antaranya 7 fenomena sains yang tercantum dalam Al Quran.

1. Pertemuan dua laut yang airnya tidak menyatu

Di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa ada dua laut yang saling bertemu namun di antaranya memiliki batasan. Ini terjadi di Selat Gibraltar yang menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik.

Menurut para ilmuwan, fenomena tersebut terjadi karena air laut dari Samudera Atlantik dan dari Laut Mediterania memiliki karakteristik yang berbeda, dilihat dari suhu air, kadar garam, dan kerapatannya. Fenomena bertemunya dua lautan ini telah dijelaskan Al Quran 14 abad silam dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20.

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampui masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20)

2. Api di dasar laut

Seorang ahli geologi asal Rusia Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov seorang ilmuwan asal AS, menemukan fenomena api di dasar laut.

Mereka meneliti kerak Bumi dan patahannya di dasar laut lepas pantai Miami. Mereka kemudian menemukan lava cair yang mengalir disertai abu vulkanik yang suhunya mencapai 231 derajat celcius. Fakta sains ini disebutkan dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6.

"Dan laut yang di dalam tanahnya ada api." (QS. At-Tur: 6)

3. Garis edar tata surya

Tata surya merupakan bagian dari alam semesta yang sangat luas. Bumi yang kita pijak hanya salah satu planet yang ada di tata surya. Selain Matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi Matahari bergerak sesuai garis edar yang telah ditetapkan. Hal ini dijelaskan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 33.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS. Al-Anbiya: 33)

4. Ledakan raksasa (Big Bang)

Big Bang diyakini sebagai peristiwa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta. Teori ini didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

Berdasarkan teori ini, alam semesta awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, lalu mengembang secara terus-menerus hingga sekarang. Peristiwa ini disampaikan di dalam Al Quran surah Al-Anbiya ayat 30.

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan Bumi itu dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?" (QS. Al-Anbiya: 30)

5. Terbentuknya air hujan

Jauh sebelum para ilmuwan mengemukakan teori mengenai terbentuknya air hujan, di dalam Al Quran sudah dijelaskan mengenai peristiwa alam yang sering kita lihat ini dalam surah Ar-Rum ayat 48-49.

"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa." (QS. Ar-Rum ayat 48-49)

6. Sungai di dasar laut

Ilmuwan asal Prancis Jacques Yves Cousteau menemukan fenomena sungai di dasar laut. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan hidrogen sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu, sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daun dan pohon. Al Quran surah Al-Furqan ayat 53 menjelaskan fenomena ini.

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS. Al-Furqan: 53)

7. Sidik jari manusia

Sebelum ditemukan pada akhir abad ke-19, mayoritas orang menganggap sidik jari sekadar lengkungan pada jari tanpa arti. Faktanya, sidik jari manusia diciptakan berbeda-beda sebagai tanda pengenal mereka. Bahkan mereka yang terlahir kembar identik pun, memiliki pola sidik jari yang berbeda.

Penelitian yang dilakukan oleh Sir Francis Golt akhirnya membuat sidik jari menjadi metode ilmiah identifikasi pada 1880. Kesempurnaan jari manusia ini dijelaskan dalam Al Quran dalam surah Al-Qiyamah ayat 3 yang membahas rekonstruksi jemari manusia.

"Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (QS. Al-Qiyamah: 3)

Masih begitu banyak fakta sains dan pengetahuan yang bahkan jarang kita ketahui sudah tercantum dan dijelaskan di dalam Al Quran. Selalu ada pengetahuan baru yang dapat diambil darinya.

 

 

 

 

Monday, April 19, 2021

MENGENAL AUTOPAGHY (Proses yang Terjadi pada Tubuh Manusia saat Puasa)

 

 
 
 
Dr. Yoshinori Ohsumi dari Jepang, menerima Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran karena berhasil menemukan mekanisme di balik proses sel-sel tubuh manusia yang hancur dan kemudian mendaur ulang bagian mereka sendiri secara terus-menerus. Proses yang terjadi pada sel-sel tubuh manusia yang berpuasa itu dikenal sebagai autophagy.

Sebagian besar jaringan dalam tubuh manusia mengganti sel-sel mereka dengan yang baru secara teratur. Setiap organ membutuhkan waktu untuk memperbarui dirinya sendiri secara sepenuhnya. Namun, jaringan lain tidak pernah menggantikan sel mereka.

Ohsumi, ahli biologi sel, menghabiskan bertahun-tahun untuk mempelajari cara sel-sel manusia mendaur ulang 'sampah' mereka. Proses ini secara ilmiah dikenal sebagai autophagy yang terdiri dari kata-kata Yunani, "auto" yang berarti "diri" dan "phagein" yang dapat diterjemahkan sebagai "makan".

Dengan bantuan lisosom (organel sel berupa kantong terikat membran dan berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan), tubuh manusia dapat memecah berbagai struktur protein dan mengubahnya menjadi asam amino. Kemudian, lisosom menggunakannya untuk menghasilkan lebih banyak sel.

"Tubuh kita dapat menggunakan suplai protein sendiri yang disimpan dalam bentuk sel dan bakteri yang rusak. Rata-rata orang mengonsumsi sekitar 70 gram protein setiap hari yang tidak cukup untuk membuat sel baru," jelas Ohsumi, dikutip dari Bright Side, Rabu (14/4/2021)

 

PROFIL

ARIE RUSMIYATI, S.Pd

 

Saya seorang guru sains dan mengajar salah satu Sekolah Di Kabupaten Batang selama kurang lebih 14 tahun. Saya juga mengurus Sekolah kejar paket yaitu PKBM Wahana Ilmu di Desa Tragung Kecamatan Kandeman Kabupteten Batang, terbiasa dengan praktikum di laboratorium, terbiasa menggunakan bahasa inggris. Dapat berdiskusi tentang mata pelajaran lain selain sains dan membantu pekerjaan rumah.